Kamis, 19 Desember 2019

CARA PEMBUATAN TOPENG CIREBON

0 komentar
CARA  PEMBUATAN  TOPENG  CIREBON

Hasil gambar untuk pembuatan topeng cirebon"

Topeng Cirebon adalah simbol penciptaan semesta yang berdasarkan sistem kepercayaan Indonesia purba dan Hindu-Budha-Majapahit. Paham kepercayaan asli, di mana pun di Indonesia, dalam hal penciptaan, adalah emanasi. Paham emanasi ini diperkaya dengan kepercayaan Hindu dan Budha. Paham emanasi tidak membedakan Pencipta dan ciptaan, karena ciptaan adalah bagian atau pancaran dari Sang Hyang Tunggal.
Bahkan bagi seorang pengrajin ahli, membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari. Disamping adanya proses pewarisan keahlian dari generasi ke generasi, kelestarian tradisi pembuatan topeng berkembang seiring dengan perkembangan kesenian yang menggunakannya, diantaranya adalah Tari Topeng Cirebon.Sebagai sebuah karya seni, topeng dibuat bukan hanya dipandang sebagai kedok penutup wajah. Dalam filosofi kebudayaan Cirebon, topeng lebih berfungsi sebagai hiasan bagian depan sorban atau penutup kepala.
Istilah topeng sendiri dalam lingkup masyarakat Cirebon terbentuk dari dua kata yakni “ketop-ketop” yang berarti berkilauan dan “gepeng” yang berarti pipih. Kedua istilah tersebut mewakili sebuah elemen yang ada di bagian muka sobrah atau tekes, yaitu hiasan di kepala sang penari.
Topeng Cirebon merupakan topeng yang terbuat dari bubur kertas yang cukup lunak dan mudah dibentuk namun tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya. Bahkan seorang pengrajin yang sudah ahli pun untuk membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari. kertas yang biasa digunakan adalah kertas Koran atau keretas biasa yang biasa digunakan untuk menulis. Topeng ini biasanya digunakan untuk kesenian tari topeng. Semua jenis topeng ini akan dikenakan pada saat pementasan tari topeng Cirebonan yang diiringi dengan gamelan. Tepeng Cirebon yang paling pokok ada lima yang disebut juga Topeng Panca Wanda.
Topeng yang terbuat dari kayu yang cukup lunak dan mudah dibentuk namun tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya. Bahkan seorang pengrajin yang sudah ahli pun untuk membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jaran. Topeng ini biasanya digunakan untuk kesenian tari topeng Cirebon.

Alat-alat dan bahan-bahan yg di gunakan membuat topeng Cirebon adalah, sebagai berikut :

1.      Alat :

     • Gergaji Potong

     • Bor

      • Pahat

      • Kampak

      • Amplas

B. Bahan-bahan :

• Kayu (Kayu Jaran)

• Kuas

• Lem

• Pensil

• Cat Warna


Teknik Pembuatan Topeng Cirebon

Potong kayu sesuai ukuran yang diinginkan menggunakan gergaji potong.Buang bagian-bagian yang tidak digunakan menggunakan kapak.Ukir pola dasar untuk membentuk mata, hidung, mulut dan motif tambahan lainnya menggunakan alat pahat, hingga berbentuk sesuatu yang anda inginkanSetelah diukir, maka haluskan kayu yang telah diukir tadi dengan amplas. Haluskan permukaan topeng sampai benar-benar halus, sehingga ketika pewarnaan akan dapat sempurna. Setelah permukaan topeng halus, seluruh permukaan diolesi wood filler untuk menutupi pori-pori kayu, kemudian diamplas kembali.Setelah cat kering, mulailah wajah topeng itu didandani dengan menggunakan cat warna. Tentu saja disesuaikan dengan jenis topengnya.

Langkah-langkah pembuatan topeng Cirebon adalah sebagai berikut:
1.      Kayu gelondongan dibentuk segitiga dan dihaluskan permukaannya
2.      Mulai dipahat sedikit demi sedikit terutama untuk peletakan bagian-bagian wajah seperti mata, pipi, dan bibir. Bagian hidung harus lebih timbul dari bagian lainnya
3.      Setiap permukaan wajah mulai dibentuk dengan menggunakan pahat
4.      Setelah cukup rapi, seluruh permukaan wajah diolesi cat dasar, kemudian diamplas.
5.      Setelah cat kering, mulailah wajah topeng itu didandani dengan menggunakan cat warna. Tentu saja disesuaikan dengan jenis topengnya.
           
Semua jenis topeng ini akan dikenakan pada saat pementasan tari topeng Cirebonan yang diiringi dengan gamelan. Topeng Cirebon yang paling pokok ada lima yang disebut juga Topeng Panca Wanda :

1.      Panji, wajahnya yang putih bersih melambangkan kesucian bayi yang baru lahir.

2.      Samba (Pamindo), topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincah.

3.      Rumyang, wajahnya menggambarkan seorang remaja.

4.      Patih (Tumenggung), topeng ini menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawab.

5.      Kelana (Rahwana), topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marah.



Selain Topeng Panca Wanda diatas, pada era sebelum 70-an terdapat topeng-topeng lain sebagai pelengkap babak dalam pagelaran tari Topeng Cirebon.
Diantara topeng-topeng pelengkap adalah Tembem, Pratajaya, Prasanta, Sabdapalon, Pentul, Sadugawe, Nayagenggong/Gareng, Sentingpraya, serta Ngabehi Subakrama.

Harga Hasil dari Pembuatan Topeng Cirebon Bernilai Tinggi

Seiring berkembangnya pariwisata di Cirebon, permintaan atas suvenir khas Kota Udang itu ikut meningkat. Hal tersebut menjadi peluang seniman topeng Cirebon untuk menangguk rupiah dengan menjadikannya sebagai suvenir andalan.
Namun, usaha itu kurang diapresiasi wisatawan yang berlibur ke Cirebon, khususnya wisatawan lokal. Banyak yang menganggap suvenir topeng Cirebon termasuk mahal.
“Harganya untuk satu topeng standar tarian saja masih Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Itu masuk kategori mahal” menurut pendapat saya sendiri terhadap pengerajin topeng tersebut.
Dengan harga tersebut, wisatawan yang hendak menjadikan topeng sebagai buah tangan berpikir ulang. Sebagai ganti, wisatawan memilih belanja gantungan kunci berbentuk topeng Cirebon. Meski begitu, ia tidak mengetahui alasan di balik mahalnya harga topeng Cirebon.
Wisatawan juga sebenarnya ingin membeli topeng Cirebon yang umumnya dipakai menari, tapi lantaran harganya lumayan mahal jadi terpaksa beli suvenir kecil yang harganya juga masih cukup mahal.
Pengamat seni dan budaya menjelaskan, mahalnya harga topeng Cirebon karena dalam proses pembuatannya berbeda dengan kerajinan topeng yang ada di daerah lain. Para seniman tidak mau asal-asalan membuat topeng Cirebon.
Kalau di Cirebon membuat topeng bukan sekadar jadi, perajin mempertimbangkan proses pencapaian dari sebuah karakter topeng yang buat mahal. Aspek ekspresi dan detail dari topeng itu sendiri. Perajin juga sangat menghargai warisan leluhur.

Selain itu, jumlah perajin topeng Cirebon terbilang langka dan minim generasi penerus menjadikannya lebih berharga. Meski pemerintah gencar mencetak generasi perajin topeng, tapi geliat masyarakat pribumi membuat topeng Cirebon masih kurang maksimal.
Tradisi membuat topeng dikembangkan oleh beberapa tokoh seperti Ki Sujana Arja yang di Gunungjati murid dari perajin topeng legendaris Cirebon Ki Kandeg dan sekarang masih memproduksi. Dari situ mulai berkembang dan sekarang yang masih bertahan di daerah Slangit dan sekitarnya.
Pembuat topeng Cirebon masih terbilang sangat langka. Jumlahnya masih di bawah 10 orang. Dia berharap, seiring dengan berkembangnya Cirebon sebagai salah satu jujukan wisata, geliat pembuat topeng semakin menjamur.
Untuk mengantisipasi mahalnya harga topeng yang dibuat perajin Cirebon, ia menyarankan agar metode pembuatan topeng bukan dengan media ukiran kayu. Pemerintah juga tengah menggalakkan perajin baru dan banyak yang berlatih memproduksi massal topeng Cirebon sehingga harganya terjangkau,
Menurut Hasan Nawi alm , salah seorang pengrajin topeng Cirebon dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia seperti mengenakan topeng, misalnya saja pada saat marah seperti sudah mengganti topeng berwajah ceria dengan topeng kemarahan. Kalau ada orang dewasa yang sikapnya kekanak-kanakan maka ia seperti sedang mengganti topeng dewasanya dengan topeng anak-anak.

0 komentar:

Posting Komentar