Makin
spesifik lagi untuk dibahas karena tiap detailnya sangat menarik untuk dibahas,
kali ini yang akan disajikan adalah mengenai perlengkapan apa saja yang
digunakan untuk mendukung kelancarannya pertunjukan tari topeng Cirebon ini.
Properti
Tari Topeng adalah alat alat yang digunakan oleh penari topeng ketika akan
pentas. Properti tersebut menghias tubuh penari topeng mulai dari kepala ,
badan hingga kaki. Properti Tari Topeng yang paling utama dan tidak dapat
digantikan adalah topeng, meski demikian tiap tari topeng memiliki karakter
topeng yang berbeda sesuai dengan daerah asal dari tari topeng tersebut. Tari
Topeng sendiri adalah sebuah tarian yang menggunakan topeng sebagai properti
utamanya.
Untuk menuntaskan rasa penasaran,
mari lihat penjelasannya satu per satu sebagai berikut :
1. Topeng
x
x
Merupakan properti yang harus ada dalam pementasan tari topeng. Topeng yang
digunakan beragam, mulai dari topeng dengan karakter wajah tertentu hingga
topeng dengan tokoh tertentu. Cara menggunakan topeng ini ada beberapa cara,
yakni menggunakan tali karet yang melingkar ke kepala bagian belakang, maupun
dengan cara menggigit karet atau bantalan khusus yang ada di bagian dalam
topeng. Bahan pembuat topeng pun beragam mulai dari bahan kayu hingga bahan
plastik, namun pada umumnya topeng yang digunakan dalam pementasan tarian
terbuat dari bahan kayu dan dibuat oleh pengrajin topeng.
2. Anting
Anting Hias dipasang dikedua telinga penari topeng. Pada bagian
ujung anting biasanya dibenri bandul warna warni. Pemilihan warna yang mencolok
ini menunjukkan bahwa tari topeng membawa keceriaan dan kegembiraan.
3. Sumping
Sumping adalah
aksesoris yang diletakkan di atas telinga kanan dan kiri, berwarna keemasan.
Sumping sering juga dipakai oleh pemain wayang wong.
4. Baju Kurung Lengan Pendek
Baju kurung lengan
pendek yang digunakan oleh penari tari topeng memiliki warna yang mencolok
dengan aneka macam hiasan. Penggunaan lengan pendek ditujukan untuk memperkuat
kesan yang ditimbulkan oleh gerakan tangan penari.
5. Mongkron
Mongkron adalah penutup bagian dada penari tari topeng. Mongkron
umumnya penuh dengan hiasan bordir. Ragam motif yang menghias mongkron
tergantung pada budaya lokal masyarakat setempat. Tiap Mongkron tari topeng
mungkin saja berbeda satu sama lain tergantung dari daerah mana tari topeng
tersebut berasal.
6. Sampur
Sampur adalah kain panjang yang dikenakan di leher penari tari topeng.
Penari juga melibatkan sampur saat melakukan gerakan tarian, ujung sampur
diselipkan dijari tengah sehingga sampur ikut bergerak ketika penari menari
mengikuti irama. Penggunaan sampur dalam gerakan tari, jika dilakukan dengan
baik dapat menimbulkan kesan gemulai dan tegas.
7. Keris
Senjata khas masyarakat Jawa ini juga digunakan dalam tari
topeng, sebagai properti hias. Keris menghiasi bagian pinggang dari penari
topeng. Keris dalam tari topeng melambangkan kekuatan, status, kesatria dan kebangsawanan,
sehingga hanya karakter tokoh topeng bangsawan yang mengenakan keris pada
bagian pinggangnya.
8. Celana Sepertiga
Celana sepertiga
adalah celana panjang longgar yang memiliki panjang dibawah lutut namun jauh
dari mata kaki. Celana sepertiga yang longgar memudahkan gerak penari topeng
saat naik pentas. Biasanya celana sepertiga yang dikenakan oleh penari terdapat
sejumlah hiasan yang menarik perhatian penonton.
9. Ikat Pinggang
Ikat Pinggang ini selain memiliki tujuan untuk menghias bagian pinggang,
namun juga memiliki fungsi sebagai penahan kostum dan pakaian yang dikenakan
oleh penari. Ikat pinggang juga berfungsi untuk tempat diselipkanya keris pada
penari pria.
10. Mahkota
Mahkota adalah
properti yang dikenakan oleh penari tari topeng di bagian kepala sesuai dengan karakter
tokoh yang dimainkan dalam pementasan tari topeng.
11. Gelang Tangan & Kaki
Gelang tangan hias dapat berupa gelang asli yang terbuat dari
logam ataupun gelang yang terbuat dari kertas dengan warna keemasan. Pada
umumnya penggunaan gelang hias tangan dengan menggunakan bahan dari kertas
dilakukan untuk menekan biaya pembuatan properti. Fungsi gelang tangan hias ini
hanya sebagai hiasan.
Pada bagian kaki penari topeng wanita biasanya terdapat sebuah
atau beberapa gelang hias. Gelang gelang ini bertujuan untuk memberikan simbol
atau kesan tertentu. Bentuk gelang hias ini tidak seragam, karena tidak ada
aturan yang mengikat penggunaan gelang hias, dari satu tari topeng ke tari
topeng lainnya mungkin berbeda bentuk ataupun warna.
12. Selendang
Tidak semua tari topeng menggunakan selendang sebagai
propertinya. Hanya beberapa tari topeng seperti tari topeng cirebon, selendang
yang digunakan biasanya bermotif batik lokal ataupun polos dengan warna ceria,
menyesuaikan dengan tari topeng yang akan ditampilkan.
Ternyata banyak sekali properti yang
digunakan demi menunjang pertunjukan seni tari topeng ini.
Berbicara mengenai topeng yang digunakan
dalam seni tari topeng ini, ternyata ada jenis lain pada zaman dahulu yang
digunakan seperti penjelasan berikut ini :
Pada era
sebelum tahun 70-an, menurut Ki Waryo (maestro tari Topeng
Cirebon gaya Palimanan) terdapat juga topeng-topeng lainnya yang menjadi
pelengkap babak dalam pagelaran tari Topeng Cirebon, mereka
adalah :
- Tembem, Patrajaya, Prasanta, Sabdapalon.
- Pentul, Sadugawe, Nayagenggong/Gareng.
- Sentingpraya bapaknya Jinggananom (dipercaya sebagai tokoh
berdarah Tionghoa).
- Ngabehi Subakrama ayah Tumenggung Magangdiraja.
Pada era
sekitar tahun 60-70-an topeng-topeng pelengkap seperti Sentingpraya masih
dipentaskan pada pagelaran dinaan (bahasa Indonesia: pagelaran
siang) tari Topeng Cirebon, pada periode tersebut menurut Ki Waryo, babak tumenggung
Mangangdiraja melawan Jinggananom akan diteruskan adegannya dengan mementaskan
adegan Aki-aki perangan dimana tokohnya adalah Sentingpraya,
ayah dari Jinggananom, dikarenakan Sentingpraya diwujudkan
sebagai seorang tokoh berdarah Tionghoa, maka pada pagelaran tari Topeng
Cirebon Sentingpraya disebut juga dengan nama Babah
Sentingpraya.
Untuk masyarakata Cirebon, kesenian tari topeng ini
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena pada
awal kemunculannya kesenian topeng menjadi sarana penyebar agama islam pada
masa Sunan Gunung Jati.
kekhasan
tari topeng ini adalah pada gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, sementara
iringan musiknya di dominasi oleh kendang dan rebab. Keunikan lainnya adalah
adanya proses pewarisan keahlian dari generasi tua kepada yang lebih muda.
Masih penasaran dengan tari topeng Cirebon ? Ya... karena
seni tari ini merupakan kesenian khas Cirebon yang seharusnya sebagai
masyarakat Cirebon mengetahui seluk dan beluk dari kesenian tari topeng Cirebon
ini. Banyak aspek-aspek yang seharunya diketahui agar sejarah ini dapat terus
dikenang dan diwariskan kepada anak dan cucu kita nanti. Sangat membuat
penasaran bukan ?
Sangat disayangkan apabila di era modernisasi ini kita
tidak mengembangkan sejarah yang ada, karena manfaatnya sangat banyak sekali.
Salah satunya dengan penyebaran informasi-informasi secara digital mengenai
kesenian tari topeng Cirebon ini dapat membuat eksistensi tari topeng Cirebon
ini selalu dikenang .
0 komentar:
Posting Komentar