Kesenian tradisional mulanya menjadi media hiburan dan pendidikan bagi
masyarakat pendukungnya. Pada sebagian kesenian tradisional yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia ada yang memiliki kekuatan magic atau supranatural.
Seiring perkembangan zaman dengan masuknya media informasi, lambat laun budaya
luar pun masuk ke Indonesia. Berbagai peralatan musik canggih dan kesenian dari
luar pun tidak dapat dielakkan ikut menyemarakkan kesenian di Nusantara.
Imbasnya keberadaan kesenian tradisional sebagian tersisih dan kehilangan
pendukungnya. Namun demikian masih banyak kesenian tradisional yang tetap
bertahan dan dapat bersaing dengan kesenian modern. Salah satu unsur pendukung
yang dapat mempertahankan eksistensi kesenian tradisional adalah kepemilikan
sanggar. Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan
oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan. Selama
ini suatu tempat dengan nama "sanggar" biasa digunakan untuk kegiatan
sebagai berikut: Sanggar ibadah:
tempat untuk beribadah biasanya di halaman belakang rumah (tradisi masyarakat
Jawa zaman dulu). Sanggar Seni: tempat
untuk belajar seni (lukis, tari, teater, musik, kriya/kerajinan dll).
Sanggar kerja: tempat untuk bertukar
fikiran tentang suatu pekerjaan. Sanggar
Anak: tempat untuk anak-anak belajar suatu hal tertentu di luar kegiatan
sekolah, dll. Selain sanggar Kursus juga
merupakan salah satu lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan
nonformal, sehingga hal ini kadang menimbulkan kerancuan pemahaman tentang
sanggar dan kursus, untuk membedakan hal tersebut dapat kita lihat dalam
penjelasan di bawah ini ~Sanggar dan kursus adalah sama-sama merupakan
lembaga pelatihan dan keduanya termasuk kedalam jenis pendidikan nonformal,
tetapi antara sanggar dan kursus memiliki perbedaan, adapun perbedaan tersebut
adalah: Kursus biasanya hanya mencakup
proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar, sedangkan sanggar mencakup
seluruh proses dari awal hingga akhir yaitu mencakup proses pengenalan
(biasanya melalui workshop/pelatihan singkat),pembelajaran, penciptaan atau
membuat karya, dan produksi. contoh: pembelajaran melukis, membuat karya lukis
kemudian pameran, penjualan/pelelangan semua dilakukan di dalam sanggar. Untuk
sertifikat sebagian besar sanggar biasanya tidak memberikan sertifikat, kecuali
pada sanggar-sanggar tertentu yang memang memiliki program untuk memberikan
sertifikat pada peserta didiknya. Kursus
biasanya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam waktu singkat (kursus
menjahit, selama 3 bulan/ 50 jam) jadi pesrta pelatihan dalam lembaga kursus
tersebut hanya menjadi anggota selama 3 bulan saja, setelah itu peserta
mendapat sertifikat dan keanggotaan kursus berakhir, sedangkan pada sanggar
seni memiliki masa keanggotaan lebih lama bahkan terkesan tidak ada batas waktu
keanggotaan.
Sanggar mulanya sebagai
wadah atau tempat untuk bernaungnya kesenian tradisional. Di tempat ini para
pelaku seni berkumpul, berlatih, dan berdiskusi seputar kesenian yang mereka
geluti. Sanggar ini pun bisa berfungsi sebagai tempat untuk mempersiapkan dan
mengatur strategi. Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh
suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan. Sanggar
seni adalah tempat untuk belajar seni seperti seni lukis, seni tari, teater,
seni musik, dan kriya/kerajinan1 . Selain itu sanggar merupakan salah satu
lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Biasanya
sanggar mencakup seluruh proses dari awal hingga akhir yaitu mencakup proses
pengenalan (melalui workshop/pelatihan singkat), pembela- jaran, penciptaan
atau membuat karya, dan produksi. Misalnya pembelajaran melukis, membuat karya
lukis kemudian pameran, penjualan/pelelangan semua dilakukan di dalam sanggar. Pada
zaman yang semakin maju ini manusia berlomba-lomba dituntut kreatif menciptakan
atau mengasah kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, karena persaingan pada
zaman yang semakin maju ini khususnya di bidang usaha sangat ketat.
Dengan
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki manusia dapat menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri. Menciptakan lapangan pekerjaan tidak hanya dalam bidang
perdagangan saja, akan tetapi usaha membuka tempat pelatihan atau sanggar dapat
dilaksanakan. Pelatihan tersebut dapat mencakup berbagai bidang diantaranya
pelatihan seni tari, seni musik, seni kerajinan dan seni teater. Pengertian "sanggar" di dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah tempat untuk kegiatan seni (KBBI, 2008.hlm.1261).
Dengan kata lain, istilah sanggar dapat diartikan sebagai sebuah tempat atau
sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekelompok orang untuk
berkegiatan seni seperti seni tari, seni lukis, seni kerajinan atau seni peran.
Kegiatan yang ada dalam sebuah sanggar berupa kegiatan pembelajaran tentang
seni, yang meliputi proses dari pembelajaran, penciptaan, hingga produksi.
Semua proses hampir sebagian besar dilakukan di dalam sanggar (Gusti,
2008.artikel).
Menurut (Rusliana,
1990.hlm.13), sanggar adalah wadah kegiatan dalam membantu dan menunjang
keberhasilan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan dan keterampilan. Sanggar seni adalah tempat atau wadah bagi
manusia melakukan atau mempelajari suatu kesenian yang bertujuan untuk selalu
menjaga kelestariannya di masyarakat. Dalam sanggar seni kita dapat mempelajari
berbagai tarian, musik, vokal, teater, seni ukir, lukis, dan lain-lainnya
(Amelia, 2013.hlm.7). Sanggar tari merupakan sebuah wadah bagi siapa saja untuk
menuangkan ekspresinya, dalam hal seni yang diatur oleh sebuah sistem manajemen
dari sanggar tari yang diikuti. Eksistensi sanggar sangat didukung oleh sistem manajemen
dari sebuah sanggar tari. Sanggar tari
merupakan wadah untuk melakukan berbagai aktivitas seni tari bersama dengan
para anggotanya, didalamnya meliputi kegiatan belajar mengajar tari, berkarya
seni dan bertukar pikiran mengenai segala hal yang berhubungan dengan karya
seni. Keberadaan sanggar tari salah satunya adalah untuk tetap mempertahankan
tari-tari tradisi maupun tari klasik di samping mengembangkan bentuk-bentuk
tari modern, tari kontemporer maupun tari kreasi baru. Masuknya budaya asing
dapat dibendung dengan penanaman kecintaan pada kebudayaan milik bangsa, salah
satunya dengan melakukan kegiatan berkesenian (Sakti, 2005.hlm.13). Menurut Sedyawati, (1984.hlm.56), sanggar
tari merupakan kegiatan yang berpangkal pada kekelompokkan. Sanggar tari lebih
cenderung sebagai persiapan kegiatan professional, sehingga ada sasaran
pementasan di dalam kegiatannya. Sanggar tari adalah suatu organisasi kesenian
sebagai wadah atau tempat kegiatan latihan tari bagi masyarakat (Soedarsono,
1999.hlm.20). Sanggar seni termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal.
Sanggar seni biasanya didirikan secara mandiri atau perorangan, mengenai tempat
dan fasilitas belajar dalam sanggar tergantung dari kondisi masing-masing
sanggar ada yang kondisinya sangat terbatas namun ada juga yang memiliki
fasilitas lengkap, selain itu sistem atau seluruh kegiatan yang terjadi dalam
sanggar seni sangat fleksibel, seperti menyangkut prosedur administrasi,
pengadaan sertifikat, pembelajaran yang menyangkut metode pembelajaran hingga
evaluasi dll, mengikuti peraturan masing-masing sanggar seni, sehingga antara
sanggar seni satu dengan lainnya memiliki peraturan yang belum tentu sama.
Karena didirikan secara mandiri, sanggar seni biasanya berstatus swasta, dan
untuk penyetaraan hasil pendidikannya harus melalui proses penilaian
penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah
agar bisa setara dengan hasil pendidikan formal. Peranan sanggar dalam kesenian
tradisional sebagai berikut: 1) Sanggar sebagai wadah atau tempat bernaung
sejumlah seni budaya. 2) Sanggar sebagai media edukasi baik itu pendidikan dan
latihan. 3) Sanggar sebagai media hiburan bagi masyarakat sekitar dan peminat
seni. 4) Sanggar sebagai tempat mengatur strategi seputar seni yang digeluti. 5)
Sanggar sebagai tempat berkumpul, bersilaturahmi, dan berdiskusi dalam rangka
mempererat persaudaraan. Keberagaman seni dan budaya suatu daerah menjadi
penarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri untuk mengunjungi suatu wilayah.
Dalam perkembangannya, berbagai aspek dapat mempengaruhi maju mundurnya serta
keberhasilan suatu daerah tersebut memelihara seni dan budaya tersebut agar
tidak hilang ditelan zaman yang salah satunya keberadaan sanggar seni milik
pemerintah kabupaten. Dengan adanya sanggar seni yang tersebar di beberapa desa
di suatu daerah diharapkan semakin banyak anak-anak generasi penerus bangsa
dapat menyalurkan hobby mereka di bidang seni. Dan secara tidak langsung mereka
dapat melakukan pelestarian budaya daerah agar tidak punah. Banyak
anak-anak sejak usia dini sudah memiliki bakat di bidang seni. Bahkan mereka
memiliki ketertarikan di bidang seni tradisional namun mereka bingung harus
mengasah kemampuan mereka dimana. Maka dari itu penting adanya sanggar seni
yang memiliki guru-guru seni yang dapat melatih anak-anak sejak dini dalam
berlatih dan mengasah kamampuan mereka dan mampu bersaing dengan
seniman-seniman lainnya.
Sumber: Hadie, Rakhmasari, Helda. Pengelolaan Seni Di Bale Seni Ciwasiat Pandeglang Banten.
2015. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar