Kota Cirebon merupakan
salah satu daerah di propinsi Jawa Barat yang terletak pada 6°41′LU 108°33′BT
pantai Utara Pulau Jawa, bagian Timur Jawa Barat, dengan jarak 130 km dari arah
Kota Bandung. Kota ini terletak pada lokasi yang strategis dan menjadi simpul
pergerakan transportasi antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Letaknya yang berada
di wilayah pantai menjadikan Kota Cirebon memiliki wilayah dataran yang lebih
luas dibandingkan dengan wilayah perbukitannya. Luas Kota Cirebon adalah 37,54
km2 dengan dominasi penggunaan lahan untuk perumahan (32%) dan tanah pertanian
(38%). Wilayah Kota Cirebon sebelah Utara dibatasi oleh Sungai Kedung Pane,
sebelah Barat dibatasi Sungai Banjir Kanal, Kabupaten Cirebon, sebelah Selatan
dibatasi Sungai Kalijaga, dan sebelah Timur dibatasi oleh Laut Jawa.
Kota beriklim tropis ini dikenal dengan
julukan-julukan “Kota Udang”, “Kota Sultan” dan “Kota Wali”. Selain itu kota
Cirebon disebut juga sebagai Caruban Nagari (penanda gunung Ceremai) dan Grage
(Negeri Gede dalam bahasa Cirebon berarti kerajaan yang luas). Sebagai daerah
pertemuan budaya antara Suku Jawa, Suku Sunda, Bangsa Arab, Bangsa China dan
para pendatang dari Eropa sejak beberapa abad silam, sehingga masyarakat
Cirebon dalam berbahasa biasa menyerap kosakata bahasa-bahasa tersebut ke dalam
bahasa Cirebon. Pada akhir tahun 2013, kota Cirebon berpenduduk sebanyak
369.355 jiwa. Sebagai salah satu tujuan
wisata di Jawa Barat, Kota Cirebon menawarkan banyak pesona mulai dari wisata
sejarah tentang kejayaan kerajaan Islam, kisah para wali, Komplek Makam Sunan
Gunung Jati di Gunung Sembung, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid At-Taqwa,
kelenteng kuno, dan bangunan- bangunan peninggalan zaman Belanda. Kota ini juga
menyediakan bermacam kuliner khas Cirebon, dan terdapat sentra kerajinan rotan
serta batik. Yang paling dikenal pula, bahwa di Kota ini terdapat keraton yang
berlokasi di dalam kota, yakni Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman yang
semuanya memiliki arsitektur gabungan dari elemen kebudayaan Islam, Cina, dan
Belanda.
Kebudayaan yang melekat pada
masyarakat Kota Cirebon merupakan perpaduan berbagai budaya yang datang dan
membentuk ciri khas tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pertunjukan
khas masyarakat Cirebon antara lain Tarling, Tari Topeng Cirebon, Sintren,
Kesenian Gembyung dan Sandiwara Cirebonan. Kota ini juga memiliki beberapa
kerajinan tangan di antaranya Topeng Cirebon, Lukisan Kaca, Bunga Rotan dan
Batik. Target kunjungan wisatawan di
Kota Cirebon pada tahun 2013 dan 2014 belum tercapai dengan maksimal sehingga
Pemerintah Kota Cirebon terus berupaya untuk mengembangkan berbagai potensi
wisata yang dimiliki agar menjadi daya tarik wisata di Kota Cirebon. Sektor pariwisata sebagai sektor strategis
telah mampu menunjukkan kinerjanya sebagai sektor yang semakin prospektif dan
handal dalam menopang pembangunan perekonomian daerah maupun nasional. Bahkan
saat ini, industri pariwista di Indonesia dapat dikatakan sedang memasuki era
baru yang berskala besar dan global. Di dalam masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Pemerintah juga telah
menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan. Sumber :
(www.wisata-indonesia.com) Pada tahun
2014, kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional mencapai
sebesar 4,01% dan devisa yang dihasilkan oleh pariwisata sebesar 10,69 miliar
dolar Amerika Serikat.
Sektor pariwisata mampu menyerap tenaga kerja sebanyak
10,3 juta orang. Perkembangan yang semakin baik ini membuat Pemerintah
Indonesia menargetkan mampu mencapai 20 juta Wisman pada 2019 dengan
memantapkan kekuatan pariwisata Indonesia pada tiga unsur yakni nature (alam),
culture(budaya), dan manmade (hasil kerajinan). Sumber: (www.nasional.republika.co.id) Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi
pariwisata yang khas dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan
domestik maupun turis mancanegara untuk datang berkunjung. Begitu pula halnya
dengan salah satu daerah yang ada di Provinsi Jawa Barat, yaitu Kota Cirebon.
Kota Cirebon telah menjadi salah satu daerah
tujuan wisata di Indonesia yang memiliki keanekaragaman baik yang bersifat
potensi pariwisata maupun objek dan daya tarik wisata meliputi wisata alam,
seni budaya maupun usaha-usaha pariwisata yang menarik. Hal ini tampak dari
adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. Berdasarkan Rencana Program, Kegiatan dan
Indikator Kinerja Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
(Disporbudpar) Kota Cirebon Tahun 2015-2018, di mana pada tahun 2016
ditargetkan jumlah kunjungan wisatawan baik Wisman maupun Wisnus ke Kota Cirebon
sebanyak 581.000 orang, tahun 2017 sebanyak 610.000 orang, dan pada tahun 2018
sebanyak 640.000 orang.
Upaya untuk pencapaian tersebut di antaranya dengan
melakukan program pengembangan destinasi pariwisata, pengembangan obyek
pariwisata unggulan, pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, serta
pengembangan pemasaran pariwisata kota Cirebon.
Target kunjungan wisatawan ke kota Cirebon sebagaimana di atas sangat mungkin
untuk dicapai mengingat kekayaan potensi wisata di Kota Cirebon terutama potensi
seni dan budayanya. Kekayaan potensi seni dan budaya Cirebon ini harus menjadi
magnet Cirebon untuk menggaet wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Salah
satu kekayaan potensi seni yang ada di Kota Cirebon tersebut adalah tari Topeng
Cirebon. Tari Topeng Cirebon adalah
salah satu tarian yang berada di wilayah kesultanan Cirebon.
Tari Topeng
Cirebon merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Subang, Indramayu,
Jatibarang, Majalengka, Losari dan Brebes. Disebut tari topeng karena pada saat
menari, penarinya menggunakan topeng. Pada pementasan, penarinya disebut
sebagai dalang dikarenakan mereka memainkan karakter dari topeng-topeng yang
digunakannya. Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya dan mengalami
perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan. Tari
topeng dapat dimainkan oleh satu penari tarian solo dan bisa juga dimainkan
oleh beberapa orang sekaligus. Sumber: (http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Topeng_Cirebon) Tari Topeng Cirebon memiliki beberapa gaya
tarian yang telah diakui secara adat gaya-gaya ini berasal dari desa-desa asli
tempat di mana tari Topeng Cirebon lahir dan juga dari desa lainnya yang
menciptakan gaya baru yang secara adat telah diakui lepas dari gaya lainnya.
Pada pementasannya, tari Topeng Cirebon menggunakan musik pengiring Bajidoran
yang merupakan seni khas kebudayaan Sunda di Kabupaten Subang dan Kabupaten
Karawang. Penari tari Topeng Cirebon tidak hanya seniman pria saja, tetapi juga
wanita dan sampai sekarang kesenian ini masih eksis dipelajari di
sanggar-sanggar tari yang ada, serta masih sering dipentaskan pada acara-acara
resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya, juga digunakan
dalam acara penyambutan- penyambutan wisatawan atas permintaan jasa perjalanan
wisata yang memandunya.
Sebagai maskot
kesenian Kota Cirebon, seharusnya tari Topeng Cirebon dapat berperan penting
dalam menarik wisatawan untuk datang, karena tidak jarang ada wisatawan yang
sengaja melakukan perjalanan untuk melihat, mengenal, bahkan mendalami suatu
kesenian di daerah wisata tujuannya. Adapula wisatawan yang datang selain untuk
menikmati objek-objek wisata alam daerah tersebut, juga melakukan sesuatu
kegiatan untuk mendapatkan pengalaman yang berharga bagi pengembangan dirinya,
antara lain dengan belajar suatu seni budaya di daerah tempat wisatanya.
Pariwisata menurut daya tariknya dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu daya tarik alam, daya tarik budaya,
dan daya tarik minat khusus. Peneliti melihat peminat dan juga penikmat dari
tari Topeng Cirebon yang masih cukup banyak khususnya di Kota Cirebon, bahkan
tidak sedikit para Wisnus yang ingin melihat dan mempelajari tari Topeng
Cirebon. Maka dari itu, potensi tari Topeng Cirebon dapat dijadikan sebagai
salah satu alasan para wisatawan untuk berkunjung ke Kota Cirebon, bahkan bisa
menjadi daya tarik wisata yang mampu menarik banyak wisatawan untuk berkunjung
ke Cirebon, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, sehingga
mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan yang telah direncanakan oleh
pemerintah Kota Cirebon.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cirebon
Amrullah, Anwar. Analisis Potensi Tari Topeng Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota
Cirebon. 2015. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Amrullah, Anwar. Analisis Potensi Tari Topeng Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota
Cirebon. 2015. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar