Sebagaimana kita maklumi diera
globalisasi pada saat ini budaya asing senantiasa masuk dan mempengaruhi
masyarakat kita. Mulai dari gaya hidup dan tingkah laku. Tentu ini sangat
mempengaruhi pola kehidupan masyarakat pada saat ini. Namun respon masyarakat terhadap
budaya asing tersebut ada yang menerima dan ada pula yang tidak menerima. Bagi
masyarakat yang menerima akan bersikap terbuka dan mengikuti trend yang ada.
Adapun masyarakat yang tidak menerima akan bersikap tertutup terhadap budaya
lain dan akan memegang teguh budaya yang telah ada. Masuknya budaya asing ini
biasanya mudah diserap atau ditiru oleh masyarakat, sehingga masyarakat yang
terpengaruh oleh budaya asing akan cenderung menyerap atau meniru perilaku
budaya asing yang masuk. Pengaruh budaya asing ini mempengaruhi gaya hidup
masyarakat Indonesia, mulai dari cara berpakaian, cara bergaul yang terlalu
bebas yang pada saat ini banyak diadopsi oleh para remaja kita, seperti
perilakuperilaku remaja yang menyimpang. Perilaku remaja yang mulai menyimpang
inilah yang mengakibatkan banyak penyimpangan sosial dikalangan remaja pada
saat ini. Salah satunya adalah penyimpangan moral. Penyimpangan moral ini
sering menimbulkan kegelisahan dan permasalahan terhadap orang lain sehingga
penyimpangan tersebut menimbulkan kenakalan dan kejahatan remaja seperti:
pergaulan bebas, penggunaan narkoba, mabuk-mabukan, serta kurangnya minat
remaja terhadap kesenian lokal atau seni tradisional. Padahal remaja merupakan
generasi muda penerus bangsa. Faktor penyebab penyimpangan moral dapat
disebabkan oleh adanya media internet, tv dan media massa, serta lingkungan
yang kurang baik. Hal ini menyebabkan rusaknya moral generasi muda pada saat
ini, serta kurangnya pengawasan orang tua yang terlalu memberikan kebebasan
terhadap anak-anaknya, sehingga para generasi muda sekarang tidak
dapat terkontrol dalam hal pergaulan dan ketidakakraban generasi muda terhadap
seni tradisi yang ada mulai terabaikan dan kurang di perhatikan. Padahal
generasi muda merupakan cikal bakal penerus bangsa di masa depan, maka perlunya
mengenalkan seni tradisi pada generasi muda baik dalam pendidikan formal maupun
non formal agar para generasi muda dapat mengenal dan mencintai budaya tradisi.
Generasi muda dengan potensi mereka serta sifat suka
terhadap hal-hal baru dengan segala kecanggihan teknologi yang ada pada saat
ini sehingga generasi muda banyak menemukan hal-hal baru disekitar mereka.
Dengan kurangnya pengalaman dan keterampilan di sekolah maupun di lingkungan
ini mengakibatkan kurangnya kwalitas yang dimiliki generasi muda sekarang yang
keinginannya hanya dengan instan, serta mudahnya terpengaruh dengan hal-hal
baru ini dapat melupakan budayanya sendiri. Budaya sendiri yang dianggap kurang
mengikuti perkembangan jaman dan memilih untuk menganut budaya asing, sehingga
menyebabkan seni tradisi dikalangan generasi muda tidak menguntungkan yang
mengakibatkan ketidak akraban terhadap kesenian di Indonesia. Kesenian di
Indonesia sangat beragam mulai dari seni musik, berbagai alat musik tradisional
yang dimiliki disetiap daerahnya mulai dari alat musik tiup yaitu, serunai dan
suling, alat musik tabuh gamelan, kendang dan marwas, alat musik gesek yaitu
rebab, alat musik petik yaitu kecapi. Adapun seni teater/drama seperti
ketoprak, ludruk, lenong, wayang. Serta seni tari daerah yang memiliki
keberagaman yang sangat banyak mulai dari tari Bali, tari Melayu, tari Aceh,
tari Kalimantan, tari Sulawesi, tari Papua, dan tari Jawa. Seni tari di
Indonesia digolongkan kedalam berbagai kategori seperti tari Keraton (tari yang
tumbuh di istana) yang tumbuh dikalangan istana dan bangsawan serta tari Rakyat
yang tumbuh dan berkembang dikalangan rakyat.
Tidak hanya dari golongan asal lahirnya tarian tersebut tetapi pertunjukan tari
memiliki fungsi-fungsi tertentu seperti: untuk Upacara, hiburan, dan tontonan.
Pandangan generasi muda terhadap tari tradisi hanya sebagai rekreasi semata
tidak melihat bahwa seni tradisi merupakan salah satu ekspresi seni.
Maka seni tradisi biasanya
merupakan sebuah warisan yang diciptakan, dijaga dengan memegang teguh
nilai-nilai yang ada pada seni tradisi tersebut. Menjaga kemurnian tradisi
tersebut, agar tidak ternodai oleh pengaruhpengaruh luar, tetapi seni tradisi
pada saat ini dirasa sudah tidak bisa mengikuti perkembangan jaman, kebanyakan
generasi muda lebih antusias terhadap kebudayaan baru yang pada saat ini sedang
berada di abad dimana informasi dan teknologi sedang berkembang pesat.
Perkembangan itu menandakan pesatnya kemajuan jaman, tetapi hal tersebut tidak
sejalan dengan kesenian yang ada di Indonesia pada saat ini. Kekayaan kesenian
di Indonesia merupakan warisan yang harus kita syukuri dan lestarikan, karena
ini yang menjadikan Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan dengan negara
lain. Walaupun kebanyakan kesenian merupakan pewarisan budaya dari masalalu,
maka sebagai warga negara yang peduli terhadap budaya sendiri sudah sepatutnya
untuk menjaga dan melestarikan. Tetapi pada saat ini mayoritas masyarakat sudah
mulai mengabaikan bahkan tidak sedikit melupakan kesenian tradisional. Hal ini
menyebabkan keberadaan kesenian tradisional tidak bisa mengikuti perkembangan
jaman, sehingga kurangnya minat masyarakat terhadap seni tradisi menjadi salah
satu penyebab kesenian tersebut tidak bisa terpelihara kembali. Semua itu
menjadi keprihatinan kita semua apabila kesenian itu punah begitu saja, maka
perlunya rasa kepedulian ditanamkan kepada masyarakat terutama pada generasi
muda terhadap seni tradisi. Kepedulian kita terhadap kesenian tradisi sangat
diperlukan untuk menjaga dan memelihara kesenian tradisi agar
kesenian tradisi tetap hidup. Hidupnya kembali seni tradisi maka budaya
Indonesia pun akan terpelihara kembali. Perlunya penanaman rasa peduli terhadap
seni tradisi pada generasi muda agar generasi muda senantiasa menjaga kesenian
tradisi sebagai identitas bangsa.
Dari sekian banyak daerah yang ada di
Indonesia, terdapat salah satu daerah yang kaya akan keseniannya yaitu Jawa
Barat. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
jumlah penduduk yang banyak. Provinsi Jawa Barat memiliki 18 Kabupaten dan 9
Kota. Wilayah provinsi Jawa Barat perbatasan dengan sebelelah utara laut Jawa,
sebelah timur Jawa Tengah, sebelah selatan Banten, sebelah timur Jawa tengah,
sebelah barat DKI Jakarta Banten. Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki potensi
yang beragam karena letak geografis Jawa Barat yang strategis dan sangat
menguntungkan disetiap wilayahnya. Terdapat keberanekaragaman bahasa mulai dari
bahasa Sunda, bahasa Cirebon, bahasa Cirebon alek Indramayu, dan bahasa melayu
alek Betawi. Selain bahasa yang sangat beranekaragam lainnya adalah kesenian.
Kesenian yang dimiliki oleh Jawa Barat sangatlah beragam di setiap daerahnya.
Setiap daerah pastinya memiliki kesenian yang khas seperti Tarling, Pencak
Silat, Gamelan, Wayang Golek, Calung, Kuda Renggong, Sisingaan, Kuda lumping
dan Tari-tarian. Tari-tarian dari Jawa Barat sudah sangat terkenal sampai ke
Mancanegara seperti, Jaipong, tari Ronggeng Gunung, tari Topeng Cirebon. Karena
di Jawa Barat terdapat lima rumpun tari yaitu, tari Keurses, tari Wayang, tari
Rakyat, tari Kreasi baru, dan tari Topeng. Dari lima rumpun tari tersebut salah
satunya adalah tari Topeng. Tari topeng merupakan tari yang penarinya
mengenakan topeng/kedok. Salah satu tari topeng yang sangat terkenal adalah
tari topeng Cirebon. Tari Topeng Cirebon merupakan salah satu tari yang
berkembang di daerah keraton yang berada di Cirebon.
Adapun pernyataan Amsar (2009,
hlm. 19) tentang wilayah persebaran tari Topeng bahwa: “ Tari Topeng Cirebon
merupakan salah satu genre tari yang berkembang di daerah pantai utara Jawa
barat, seperti: Kuningan, Majalengka,
dan Indramayu”. Maka persebaran tarian ini sangatlah pesat tidak hanya di
daerah Cirebon, tari ini pun telah berkembang dan menetap di luar wilayah
Cirebon sebagai kesenian resapan budaya. Tari topeng Cirebon biasanya dibawakan
oleh seorang penari atau sering disebut dalang topeng, disebut dalang topeng
karena mereka memainkan karakter-karakter dalam setiap tarian topeng. Tari
Topeng Cirebon ini diyakini merupakan Ciptaan Sunan Kalijaga yaitu, salah satu
Waliluyah penyebar agama islam.
Kini tari topeng Cirebon yang
asalnya merupakan kesenian keraton beralih dan banyak dipelihara oleh rakyat,
sehingga tari topeng ini tumbuh subur dikalangan rakyat. Dengan bergantinya
waktu kesenian topeng ini pun beralih fungsi sebagai hiburan dan kepentingan
sarana upacara. Untuk sarana hiburan dilihat pada acara pertunjukan, yang biasa
dilaksanakan pada acara hajatan seperti khitanan dan pernikahan. Tetapi untuk
tari topeng sebagai sarana upacara biasanya ada dan ditampilkan dari berbagai
acara-acara upacara.
Oleh sebab itu untuk menyesuaikan dan melestarikan apa yang sudah ada
dibutuhkan pula kesadaran generasi-generasi muda untuk lebih mengulik kembali
mengenai kesenia khas Cirebon ini agar dapat selalu diturunkan kepada generasi
selanjutnya dengan harapan agar kesenian khas Cirebon ini akan tetap ada.
x
0 komentar:
Posting Komentar