Tari
Topeng adalah tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng telah ada di
dunia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi
bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para
leluhur.
Diyakini bahwa
topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi
dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni
dan adat sehari-hari. Cerita klasik Ramayana dan cerita Panji yang berkembang
sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan topeng di
Jawa. Topengtopeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendratari yang menceritakan
kisah-kisah klasik tersebut.
Topeng tumbuh dan berkembang dibeberapa daerah
setempat salah satunta terdapat di daerah Cirebon. Topeng khusunya di daerah
Cirebon, mempunyai kedudukan serta peranan yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat.
Pada awal kemunculannya, topeng Cirebon
mempunyai peranan sebagai media penyebaran agama Islam. Dalam sebuah buku yang
berjudul Pesta Topeng Cirebon yang dikemukakan oleh Toto Amsar Suanda
menyatakan bahwa, topeng telah dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga (salah seorang
dari 9 wali) sebagai alat untuk menyebarluaskan Islam, dimana wali itu sendiri
tampil membawakan pertunjukan tersebut untuk menarik perhatian para
penganutnya. Konon Sunan Kalijaga mempunyai putra bernama Pangeran Panggung
yang juga mempunyai andil besar di dalam menyebarluaskan agama Islam melalui
pertunjukan wayang dan topeng. (Suanda, 1993, hlm. 32).
Topeng – topeng
yang di gunakan pula beragam ada lima karakter yang harus di kuasai oleh para
dalang (penari topeng) diantaranya adalah :
1.
Topeng
Panji
Panji diartikan
sebagai yang pertama, sebab kata panji berasal dari siji (satu). Diartikan
pertama sebab di dalam pertunjukan topeng Cirebon, topeng panji merupakan
tarian yang mengawali pertunjukannya.
2.
Topeng
Pamindo atau Samba
Pamindo berasal
dari kata mindo, artinya kedua. Sesuai dengan namanya, tari topeng Pamindo pada
umumnya ditarikan pada kesempatan kedua dalam pertunjukan topeng Cirebon.
3.
Topeng
Rumyang
Rumyang berasal dari kata ramyang-ramyang.
Artinya mulai terang. Ramyang-ramyang atau carancang tihang (sunda) adalah
keadaan menjelang pagi yang masih samar-samar, setengah terlihat. Rumyang
digambarkan sebagai seseorang yang sudah agak terang melihat kehidupan
sekelilingnya dan dunianya. Didalam pertunjukan topeng Cirebon, Rumyang
ditarikan pada bagian ketiga .
4.
Topeng
Pati ( tumenggung )
Topeng ini
menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas , perpribadian , serta
bertanggung jawab . tari topeng pati merupakan tari topeng pembuka bagi drama
tari topeng Malang memiliki hubungan erat dengan struktur pertunjukan berkaitan
dengan ruang , waktu , dan isi .
5.
Topeng
Kelana ( rahmawana )
Topeng yang
menggambarkan seseorang yang sedang marah . tari topeng kelana adalah
mengambarkan seseorang yang bertabiat buruk , serakah , penuh amarah , dan
tidak mengendalikan hawa napsu.
Tari Topeng
adalah topeng yang terbuat dari kayu yang cukup lunak dan mudah dibentuk namun
tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta membutuhkan waktu yang
tidak sebentar dalam proses pembuatannya. Bahkan seorang pengrajin yang sudah
ahli pun untuk membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari. Kayu
yang biasa digunakan adalah kayu jaran (kuda) di antaranya adalah :
1)
Kayu
Jati
Jati adalah sejenis
pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh
mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau. Jati
dikenal dunia dengan nama teak. Nama ini berasal dari kata thekku dalam bahasa
Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala di India selatan.
2)
Kayu
Pule
kayu pule yang ada
banyak ditanam di seputar wilayah Patuk. Jenis kayu tersebut memang memiliki
kecocokan karakter untuk pembuatan kerajinan ukir kayu, seperti: ulet, empuk
(tidak terlalu keras), dan teksturnya halus. Masyarakat setempat juga memiliki
keyakinan, kayu pule bersifat magis, sehingga memang cocok untuk pembuatan
topeng kayu karakter Damarwulan, Dewi Sekarjati, Klanasewandana, maupun topeng
ganongan reog Panaraga.
3)
Kayu
Sengon
merupakan jenis
tanaman kayu yang sangat baik di tanam di areal hutan rakyat dan merupakan
tanaman yang cepat tumbuh karena sengon tidak memerlukan tapak tumbuh yang
sulit. Pohon Sengon adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon peneduh
dan penghasil kayu ini tersebar secara alami di India, Asia Tenggara, Cina
selatan, dan Indonesia. Sengon juga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam
pemanenan dan kegiatan pemeliharaannya relatif mudah dan ekonomis .
Namun
Populasi dari ketiga kayu yang di atas kini mengalami penyusutanmn dan
kelangkaan. Ketidakseimbangan antara penanaman dan kebutuhan untuk penggunaan
industri kerajinan menjadikan keberadaan tanaman tersebut menjadi agak langka.
Dan harga pun menjadi mahal sehingga sangat berat untuk para pengrajin –
pengrajin topeng dan membuat mereka diambang kebangkrutan . karena itu para industry
/ perngrajin topeng menggunakan bahan alternatif .
salah
satunya menggunakan Bubur Kertas selain
harganya murah ternyata bubur kertas mudah digunakan dan mudah dibentuk
sehingga sangat cocok untuk industry pembuatan topeng yang menuntut bahan dasar
yang mudah di bentuk . karena itu tidak sedikit pula para industry atau
pengrajin topeng bergannti menggunakan bahan altenatif Bubur Kertas ini .
alat
dan bahan untuk membuat topeng ( tari topeng ) cukup mudah di dapatkan dan cara
membuatnya pun tidak terlalu sulit . dibawah ini kita akan belajar bagaimana
membuat topeng menggunakan bubur kertas
Alat
dan bahan :
4)
Kertas
koran (potong menjadi kecil-kecil) .
5)
Lem
.
6)
Balon
.
7)
Kertas
putih biasa, potong menjadi pita-pita .
8)
Gunting
.
9)
Jarum
.
10)
Cat
.
11)
Karet
.
Cara membuat:
12)
Rendam
potongan - potongan kertas koran kedalam air yang sudah disediakan diwadah.
13)
Masukkan
lem pada rendaman Koran .
14)
Tiup
balon sesuaikan sehingga ukurannya
sesuai dengan wajah orang / topeng yang
ingin digunakan oleh penari .
15)
Tutup
keseluruhan balon dengan bubur Koran .
Lakukan terus - menerus hingga mencapai
3 lapis . diamkan balon yang sudah ditutup oleh bubur kertas jemur
hingga kering .
16)
Setelah
bubur koran kering, tempelkan kertas putih agar mudah saat mengecat. Biarkan
hingga lapis kertas putih kering.
17)
Setelah
semua lapisan benar-benar kering, letuskan balon dengan jarum.
18)
Setelah
itu perbaiki ukuran atau bentuk topeng sesuai keinginan Anda.
19)
Tandai
pula lubang untuk mata, lubang hidung, dan mulut. Lubangi dengan gunting atau
cutter.
20)
Cat
dan hiasi topeng sesuai keinginan atau karakter topeng yang digunakan .
21)
Setelah
cat dan lem kering, buat lubang di sisi kanan-kiri topeng. Ikatkan karet di
kedua lubang. Usahakan agar panjangnya sesuai dengan kepala orang yang
menggunakan.
22)
Topeng
siap di gunakan .
Dari pembuatan topeng tersebut
menggunakan bubur kertas hanyak dengan Rp 20.000 ( dua puluh ribu rupiah ) saja
topeng bisa dibaut dan digunakan dengan modal yang kecil menghasilakan untung
yang besar .
0 komentar:
Posting Komentar