Tari
topeng merupakan jenis tari yang memiliki rangkaian gerak dan durasi waktu yang
relatif lama. Atas dasar tersebut, maka penulis beranggapan bahwa tari topeng
ini identink dengan olahraga. Gerakannya jelas, ada unsur lompat, jalan,
kelincahan, dan daya tahan. Olahraga merupakan suatu aktifitas fisik yang
memiliki berbagai tujuan, salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan
derajat bugar. Olahraga berupa aktifitas fisik yang dikelola sedemikian rupa
sehingga aktifitas tersebut memberikan pengaruh terhadap kebugaran.
Prinsip-prinsip latihan harus dipegang teguh agar dampak dari aktifitas
tersebut akan tercapai. Olahraga secara mendasar bertujuan untuk meningkatkan
kebugaran setiap pelakunya, dan bahkan dijelaskan oleh pemerintah melalui
Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 menjelaskan bahwa: “Pembinaan dan pengembangan
olahraga adalah usaha sadar yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai
tujuan keolahragaan”.
Menurut
Undang-Undang selanjutnya menerangkan bahwa: Tujuan keolahragaan yang dimaksud
adalah memelihara dan meningkatkan esehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas
manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin,
mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan
nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa.
Bentuk-bentuk
olahraga memiliki berbagai macam bentuknya. Bentuk massal, individu,
menggunakan media musik dan tanpa musik, bola, dan bahkan
menggunakan berbagai alat yang dapat mendukung terlaksananya tujuan yang ingin
dicapai. Khusus berolahraga yang bertujuan meningkatkan derajat bugar yang
sekarang sedang banyak orang dilakukan adalah seperti senam aerobik.
Senam
aerobik mudah diterima dimasyarakat salah satu faktornya adalah dinamisnya
gerakan, musik, dan juga cocok bagi semua tingkatan usia. Senam aerobik ini
bila dikaji secara sederhana, penulis menganggap bahwa intinya terletak pada
durasi waktu dan musik yang mengiringinya. Berkaitan dengan senam aerobik,
penulis mencoba menganalisis lebih lanjut bentuk olahraga yang satu ini.
Olahraga ini dilakukan dengan relatif lama durasi waktunya, dan juga diiringi
dengan musik yang biasanya memiliki irama tertentu yang disesuaikan dengan
gerakan yang akan dilakukannya. Gerakan yang disesuaikan dengan irama musik,
merupakan intensitas dan volume latihan, sehingga inilah yang mampu mengatur
sampai dimana derajat bugar yang ingin dicapai oleh setiap pelakunya (training
zone). Karakteristik yang penulis ungkapkan di atas, penulis mencoba
membandingkan dengan sebuah aktifias fisik yang mirip dengan senam aerobik.
Aktifitas tersebut adalah tari topeng.
Penulis memperhatikan dan mencoba melakukan analisis gerakan
tari topeng, dan ternyata dalam tarian itu mengandung unsur-unsur yang dapat
meningkatkan kebugaran. Gerakan-gerakan yang ada dalam tari topeng mirip dengan
senam aerobik yaitu memiliki hentakan, lompatan, berjalan, berlari, dan juga
durasi waktu yang relatif lama. Atas dasar analisis penulis tersebut, penulis
mencoba ingin mengetahui sebenarnya
hubungan antara tari topeng dengan olahraga yang dikaitkan
dengan kemampuan kondisi fisik setiap penari topeng. Seorang penari topeng,
pada saat menari harus bergerak dengan lincah dan luwes selama menari. Durasi
waktu sekitar 30 menit sampai 60 menit. Gerakan yang dilakukan antara lain
lari-lari kecil, berjalan, dan lompat. Seorang penari topeng dituntut untuk
mampu berdiri selama melakukan tari. Konsentrasi penuh merupakan hal yang
penting, karena selama waktu menari seorang penari topeng harus tetap konsisten
menempatkan gerakan tubuh dengan musik yang mengiringinya. Program latihan
meningkatkan kebugaran apabila tidak disenangi bentuknya, akan memberikan
pengaruh kurangnya motivasi dalam melakukan program tersebut. Sebagus apapun
programnya, tetapi apabila tidak disenangi maka hasilnya cenderung kurang
optimal. Siswa sanggar tari Sunda Sawawa lebih menyenangi pada tari-tarian dari
pada melakukan olahraga, tetapi siswa tersebut membutuhkan aktifitas untuk
meningkatkan kebugarannya. Berdasarkan pada paparan tersebut maka penulis mencoba
memberikan pengertian bahwa latihan tidak hanya dengan bentuk-bentuk olahraga
saja, tetapi bisa dengan tari-tarian. Tarian pun bisa dijadikan media untuk
meningkatkan kebugaran, tetapi agar lebih meyakinkan harus adanya pembuktian
terlebih dahulu agar jelas tarian dapat meningkatkan kebugaran bagi setiap
pelakunya.
dalam waktu lama, energi yang digunakan adalah glukogen otot
dan lemak. Metabolisme yang terjadi lebih dominan pada proses pembakaran lemak
dalam jumlah besar. Oleh karena waktu yang digunakan dalam aktivitas aerobik
relatif lama, maka dibutuhkan daya tahan otot dan umum untuk mendukung
aktivitas tersebut. Dalam olahraga yang dimaksud dengan daya tahan adalah
kemampuan melawan kelelahan pada beban kerja otot yang berlangsung lama dan
kemampuan untuk pulih kembali dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Mengenai
daya tahan, Setiawan (1991:97) menyatakan, “Daya tahan adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama.” Kemudian Ateng
(1992:66) menyatakan: “Daya tahan respirasi-cardiovascular mengacu pada
kemampuan seseorang untuk meneruskan kontaksi (submaksimum) yang berlanjut
lama, yang menggunakan sejumlah kelompok otot lengan dengan jangka waktu dan
intensitas yang memerlukan dukungan peredaran dan pernapasan.” Sedangkan
Harsono (1988:177) menjelaskan tentang daya tahan otot sebagai berikut: Daya
tahan otot mengacu kepada suatu kelompok otot yang mampu untuk melakukan
kontraksi yang berturut-turut (misalnya push-up atau sit-up), atau mampu
mempertahankan suatu kontraksi statis untuk waktu yang lama (misalnya
menggantung pada restok, menahan suatu beban dengan lengan lurus ke samping
untuk waktu yang lama).
Olahraga adalah aktifitas fisik, dan bentuknya beragam.
Tari-tarian adalah aktifitas fisik, sehingga tarian dapat dijadikan sebagai
media untuk meningkatkan kebugaran. Intinya bahwa apapun bentuknya, apabila diprogram dengan benar maka kebugaran dapat tercapai.
Giriwijoyo (2007:15) bahwa, “Dengan pengelolaan yang tepat, maka pengaruh
olahraga bagi pemeliharaan dan pengembangan kesegaran jasmani, rohani dan
sosial para pelakunya tidak pernah diragukan”. Kebiasaan olahraga atau
pemanfaatan waktu luang melalui kegiatan olahraga mencerminkan adanya gaya
hidup aktif dan sehat. Dari uraian tersebut di atas, Lutan (2000:10)
menjelaskan bahwa: “Acuan utama adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu
senggang itu harus sehat dalam moral dan berpengaruh terhadap jasmani dan
rohani, termasuk menghormati hak orang lain.” Atifitas fisik berupa tarian
dapat dijadikan sebagai aktifitas waktu senggang yang menyehatkan. Setiap
aktivitas olahraga, hendaknya lebih kreatif. Hal ini akan memberikan pengaruh
positif terhadap motivasi.Program latihan yang diberikan harus
berkesinambungan, peningkatan yang terukur, dan juga harus berpedoman pada
prinsip-prinsip latihan. Irama musik sangat menentukan dalam memberikan
motivasi kepada setiap anak didik dalam mengikuti aktivitas.